Rabu, 23 Desember 2009

Qaradhawi meraih Hijrah Award dari Malaysia

www.republika.co.id - DOHA--Cendikiawan Muslim terkemuka, Syekh Yusuf Al-Qardhawi, presiden dari Persatuan Ulama Muslim Dunia (IUMS), Selasa (15/12), kemarin, memenangkan penghargaan bergengsi Malaysia "Hijrah Nabi". Penghargaan tersebut akan diberikan kepada Qardhawi oleh Raja Malaysia, Mizan Zainal Abidin, dalam sebuah upacara pada tahun baru Hijriyah, tanggal 1 Muharram yang jatuh pada Jumat (18/12) mendatang.
Qardhawi dijadwalkan akan menyampaikan pidato dalam acara, yang akan dihadiri oleh menteri-menteri, negarawan dan tokoh masyarakat itu, dengan tema misi Nabi Muhammad SAW. Ulama terkemuka itu juga akan memberikan serangkaian kuliah dan bertemu dengan anggota Dewan Mufti Nasional serta intelektual Malaysia.
Penghargaan diberikan sebagai pengakuan atas keilmuan Qardhawi yang luas serta kontribusi tanpa pamrihnya dalam melayani Islam dan umatnya, juga terhadap upayanya dalam perkembangan budaya Islam untuk kepentingan umat.

Penghargaan "Hijrah Nabi" ini diprakarsai oleh Departemen Pembangunan Islam Malaysia pada tahun 1987. Penghargaan diberikan kepada tokoh-tokoh Islam pada setiap hari pertama dari tahun Hijriah sebagai pengakuan atas kontribusi mereka untuk melayani Islam.
Pemenang penghargaan sebelumnya antar lain, ulama Mesir Syeikh Mohamed Idris Al-Marbouy, intelektual Muslim Indonesia dan mantan menteri agama Haji Manawir Shazali dan ulama Suriah Wahba Al-Zuheili.
Ketokohan Qardhawi
Penghargaan dari pemerintah Malaysia ini merupakan penghargaan internasional kedelapan yang didapat Syekh Qardhawi untuk kontribusi ilmiah. Sebelumnya, Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, memberikan Qardhawi penghargaan atas prestasinya di bidang studi Islam dua bulan yang lalu.
Ia juga merupakan figur Muslim keempat yang dipilih oleh Dubai International Holy Quran Award sebagai Muslim berkepribadian Islami, sembilan tahun yang lalu.
Qardhawi lahir di Mesir pada 9 September 1926. Ayahnya meninggal saat ia berusia dua tahun.Qardhawi kemudian dibesarkan oleh pamannya. Qardhawi telah hafal Alquran pada usia sangat muda, yakni umur sepuluh tahun. Ia belajar di Al-Azhar dan menjadi lulusan terbaik di Fakultas Ushuluddin pada tahun 1953.
Pada tahun 1963, ia diangkat sebagai pegawai di Departemen Awkaf (agama) dan dikirim ke Qatar, tempat ia memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya. Pada tahun 1977, Qardhawi mendirikan Fakultas syariah dan Studi Islam di Universitas Qatar.
Ulama terkemuka ini telah menerbitkan puluhan buku, terutama yang Halal dan Haram dalam Islam. Ia dikenal karena pandangan moderat dan dianggap sebagai salah satu sarjana yang paling berpengaruh di dunia Islam. Qardhawi merupakan salah satu pendiri dan presiden dari International Union of Muslim Scholars dan Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Buku Fiqh Negara Dr. Yusuf Qardhawi

Judul Asli:  Min Fiqh ad-Daulah fil Islam Terjemahan: Fiqih Negara Penulis : Dr. Yusuf Qardhawy Penerjemah: Syafril Halim Penerbit...